5.
PX. TEKANAN DARAH, NADI, SUHU, DAN PERNAFASAN
a.
Mengukur suhu tubuh
1). Mengukur
suhu oral

Mengukur suhu
tubuh dengan menggunakan termometr yang di tempatkan di mulut.

Mengetahui suhu
tubuh pasien untuk menentukan tindakan keperawatan dan membantu menegakkan
diagnosis.

·
Termometer air raksa / termometer elektrik siap pakai
·
Bengkok
·
Larutan sabun, disinfektan, air bersih dalam tempatnya
·
Sarung tangan
·
Buku catatan dan alat tulis

1)
Tahap pra interaksi
a)
Verifikasi datasebelumnya
b)
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c)
Mencuci tangan
d)
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2)
Tahap orientasi
a)
Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b)
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c)
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3)
Tahap kerja
a)
Menjaga privacy.
b)
Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c)
Memakai sarung tangan.
d)
Meminta pasien membuka mulut.
e)
Tempatkan termometer dengan bibir terkatup dan hindari penggigitan,
jika pasien tidak mampu menahan termometer dalam mulut bantu pasien untuk
memegangi termometer.
f)
Biarkan termometer dan tunggu :
o Termometer air
raksa 2-3 menit.
o
Termometer digital sampai signyal terdengar dan petunjuk digit
dapat di baca.
g)
Keluarkan termometer dengan hati-hati.
h)
Bersihkan termometer menggunakan tissue dengan gerakan memutar dari
atas kearah resevoir kemudian buang tissue.
i)
Baca tingkat air raksa atau digitnya.
j)
Turunkan tingkat air raksa / kembalikan termometer digital ke skala
awal.
k)
Bersihkan termometer dengan menggunkan larutan dengan urutan
larutan sabun – larutan disinfektan – air bersih dan di keringkan dengan
tissue.
l)
Kembalikan termometer pada tempatnya.
m)
Melepas sarung tangan.
4)
Tahap terminasi
a)
Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b)
Merapikan pasien dan lingkungan
c)
Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d)
Berpamitan dengan pasien
e)
Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f)
Mencuci tangan
g)
Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
2). Mengukur
suhu rectal

Mengukur suhu
tubuh dengan menggunakan termometr yang di tempatkan di rektum.

Mengetahui suhu
tubuh pasien untuk menentukan tindakan keperawatan dan membantu menegakkan
diagnosis.

·
Termometer air raksa / termometer elektrik siap pakai
·
Bengkok
·
Larutan sabun, disinfektan, air bersih dalam tempatnya
·
Sarung tangan
·
Buku catatan dan alat tulis

1)
Tahap pra interaksi
a)
Verifikasi datasebelumnya
b)
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c)
Mencuci tangan
d)
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2)
Tahap orientasi
a)
Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b)
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c)
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3)
Tahap kerja
a)
Menjaga privacy.
b)
Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c)
Memakai sarung tangan.
d)
Buka pakaian yang menutupi bokong pasien.
e)
Atur posisi pasien :
o Dewasa : sims
atau miring dan kaki sebelah atas di tekuk ke arah perut.
o Bayi /
anak-anak : tengkurap atau terlentang.
f)
Melumasi ujung termometer dengan vaselin sekitar 2,5 - 3,5 cm untuk
orang dewasa dan 1,2 – 2,5 pada bayi /
anak-anak.
g)
Membuka anus dengan meregangkan bokong dengan jari.
h)
Minta pasien menarik nafas dalam dan masukkan termometer secara
perlahan-lahan kedalam anus sekitar 2,5 - 3,5 cm untuk orang dewasa dan 1,2 – 2,5 pada bayi / anak-anak.
i)
Pegangi termometer selama 2-3 menit (dewasa) dan 5 menit (untuk
anak-anak).
j)
Keluarkan termometer dengan hati-hati.
k)
Bersihkan termometer menggunakan tissue dengan gerakan memutar dari
atas kearah resevoir kemudian buang tissuenya.
l)
Baca tingkat air raksa atau digitnya.
m)
Lap area anal untuk membersihkan pelumas atau feses dan rapikan
klien.
n)
Bersihkan termometer menggunakan tissue dengan gerakan memutar dari
atas kearah resevoir kemudian buang tissue.
o)
Turunkan tingkat air raksa / kembalikan termometer digital ke skala
awal.
p)
Bersihkan termometer dengan menggunkan larutan dengan urutan
larutan sabun – larutan disinfektan – air bersih dan di keringkan dengan
tissue.
q)
Kembalikan termometer pada tempatnya.
r)
Melepas sarung tangan.
4)
Tahap terminasi
a)
Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b)
Merapikan pasien dan lingkungan
c)
Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d)
Berpamitan dengan pasien
e)
Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f)
Mencuci tangan
g)
Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
3). Mengukur
suhu ketiak / aksila

Mengukur suhu
tubuh dengan menggunakan termometr yang di tempatkan di aksila.

Mengetahui suhu
tubuh pasien untuk menentukan tindakan keperawatan dan membantu menegakkan
diagnosis.

·
Termometer air raksa / termometer elektrik siap pakai
·
Bengkok
·
Larutan sabun, disinfektan, air bersih dalam tempatnya
·
Sarung tangan
·
Buku catatan dan alat tulis

1)
Tahap pra interaksi
a)
Verifikasi datasebelumnya
b)
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c)
Mencuci tangan
d)
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2)
Tahap orientasi
a)
Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b)
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c)
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3)
Tahap kerja
a)
Menjaga privacy.
b)
Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c)
Memakai sarung tangan.
d)
Bantu klien duduk atau posisi berbaring terlentang dan buka pakaian
pada lengan pasien.
e)
Masukkan termometer di ketiak, turunkan lengan dan silangkan lengan
bawah klien.
f)
Pertahankan termometer :
o Termometer air
raksa 5-10 menit.
o
Termometer digital sampai signyal terdengar dan petunjuk digit
dapat di baca.
g)
Keluarkan termometer dengan hati-hati.
h)
Bersihkan termometer menggunakan tissue dengan gerakan memutar dari
atas kearah resevoir kemudian buang tissue.
i)
Baca tingkat air raksa atau digitnya.
j)
Turunkan tingkat air raksa / kembalikan termometer digital ke skala
awal.
k)
Bersihkan termometer dengan menggunkan larutan dengan urutan
larutan sabun – larutan disinfektan – air bersih dan di keringkan dengan
tissue.
l)
Kembalikan termometer pada tempatnya.
m)
Melepas sarung tangan.
4)
Tahap terminasi
a)
Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b)
Merapikan pasien dan lingkungan
c)
Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d)
Berpamitan dengan pasien
e)
Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f)
Mencuci tangan
g)
Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
b.
Mengukur tekanan darah

Melakukan
pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan pembuluh perifer) dengan
menggunakan spignomanometer / tensi meter.

Mengetahui
keadaan haemodinamik pasien dan keadaan kesehatan secara menyeluruh.

·
Stetoskop
·
Spignomanometer air raksa atau aneroid dengan balon udara dan
manset.
·
Kapas alkohol dalam tempatnya
·
Bengkok
·
Buku catatan dan alat tulis

1)
Tahap pra interaksi
a)
Verifikasi datasebelumnya
b)
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c)
Mencuci tangan
d)
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2)
Tahap orientasi
a)
Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b)
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c)
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3)
Tahap kerja
a)
Menjaga privacy.
b)
Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c)
Atur posisi pasien : duduk atau berbaring dengan nyaman, lengan di
sokong setinggi jantung, dan telapak tangan menghadap ke atas.
d)
Buka pakaian yang menutupi lengan atas.
e)
Palpasi arteri brakhialis dan tempatkan manset 2,5 cm di atas sisi
denyut arteri brakhialis.
f)
Pusatkan anak panah yang tertera pada manset pada lengan atas
secara rapi dan tidak ketat.
g)
Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang mata dan perawat
berdiri tidak lebih dari satu meter jauhnya.
h)
Palpasi arteri brakhialis sambil memompa manset sampai tekanan 30
mmHg di atas titik hilangnya denyut arteri, perlahan kempiskan manset
perhatikan sampai denyut kembali teraba (sistolik palpasi).
i)
Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama 30 detik.
j)
Tempatkan bagian telinga stetoskop pada telinga pemeriksa.
k)
Cari kembali arteri brakhialis dan tempatkan diagfragma stetoskop
di atasnya.
l)
Tutup kantong tekanan searah putaran jarum jam sampai kencang.
m)
Pompa manset sampai tekanan 30 mmHg di atas hasil palpasi sistolik pasien.
n)
Buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan air raksa turun
rata-rata 2-3 menit mmHg per detik.
o)
Perhatikan titik pada manometer saat bunyi pertama jelas terdengar.
p)
Lanjutkan membuka tutup secara bertahap dan perhatikan titik
hilangnya bunyi.
q)
Kempiskan manset dengan cepat dan total
r)
Jika prosedur di ulang tunggu 30 detik.
s)
Buka manset dan lipat serta simpan dengan baik.
t)
Tutup lengan atas dan bantu pasien untuk posisi yang di inginkan.
u)
Disinfeksi bagian telinga (ear piece) stetoskop dan bagian diafragma
stetoskop dengan kapas alkohol.
v)
Informasikan hasil pada klien.
4)
Tahap terminasi
a)
Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b)
Merapikan pasien dan lingkungan
c)
Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d)
Berpamitan dengan pasien
e)
Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f)
Mencuci tangan
g)
Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
c.
Menghitung denyut nadi

Menghitung
frekuensi denyut nadi (loncatan aliran darahyang dapat teraba pada berbagai
titik tubuh) melalui perabaan pada nadi.

·
Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit
·
Mengetahui keadaan umum pasien
·
Mengetahui integritas sistem kardiovaskuler
·
Mengikuti perjalanan penyakit
v
Di lakukan pada
o Setiap kali
pasien yang baru di rawat
o Setiap kali
secara rutin
o Sesuai
kebutuhan pasien

·
Arloji tangan dengan jarum detik atau layar digital
·
Buku catatan dan alat tulis

1)
Tahap pra interaksi
a)
Verifikasi datasebelumnya
b)
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c)
Mencuci tangan
d)
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2)
Tahap orientasi
a)
Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b)
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c)
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3)
Tahap kerja
a)
Menjaga privacy.
b)
Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c)
Bantu pasien dalam posisi terlentang atau duduk :
o Jika
terlentang, letakkan tangannya menyilang di dada bawahnya dengan pergelangan
tangan ke bawah
o
Jika duduk, tekuk siku 900 dan sangga lengan bawahnya di
atas kursi atau tangan pemeriksa, julurkan pergelangan dengan telapak tangan
kebawah
d)
Tempatkan dua / tiga jari tangan pemeriksa di atas lekukan radielsearah
ibu jari, sisi dalam pergelangan tangan pasien.
e)
Berikan tekanan ringan di atas radius, abaikan denyutan awal
kemudian rilekskan tekanan sehingga denyutan menjadi mudah di palpasi.
f)
Saat denyutan teratur mulai menghitung frekuensi denyut dengan
menggunakan jam tangan berjarum detik.
g)
Jika denyut teratur hitung selama 30 detik dan di kalikan 2.
h)
Jika denyut tidak teratur dan pada pasien yang baru pertama kali di
lakukan pemeriksaan, hitung selama satu menit penuh.
i)
Kaji kekuatan, irama, dan kesetaraan denyut.
4)
Tahap terminasi
a)
Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b)
Merapikan pasien dan lingkungan
c)
Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d)
Berpamitan dengan pasien
e)
Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f)
Mencuci tangan
g)
Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
d.
Menghitung pernapasan

Menghitung
jumlah pernafasan (inspirasi yang di ikuti respirasi) dalam satu menit.

·
Mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam satu menit
·
Mengetahui keadaan umum pasien
·
Membantu menegakkan diagnosis
·
Mengikuti perkembangan penyakit
v
Di lakukan pada
o Setiap kali
pasien yang baru di rawat
o Setiap kali secara
rutin
o Sesuai
kebutuhan pasien

·
Arloji tangan dengan jarum detik atau layar digital
·
Buku catatan dan alat tulis

1)
Tahap pra interaksi
a)
Verifikasi datasebelumnya
b)
Mengidentifikasi pasien dengan tepat (nama, nomor kamar)
c)
Mencuci tangan
d)
Mendekatkan alat ke dekat pasien
2)
Tahap orientasi
a)
Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b)
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c)
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
3)
Tahap kerja
a)
Menjaga privacy.
b)
Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah).
c)
Letakkan lengan pasien pada posisi rileks menyilang abdomen atau
dada bagian bawahnya, atau tempatkan tangan pemeriksa langsung pada abdomen
atas pasien.
d)
Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi).
e)
Setelah siklus terobservasi, lihat pada jarum detik jam tangan dan
hitung frekuensinya.
f)
Jika irama teratur, hitung respirasi selama 30 detik dan di kali 2.
g)
Jika pernafasan tidak teratur, hitung satu menit penuh.
4)
Tahap terminasi
a)
Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
b)
Merapikan pasien dan lingkungan
c)
Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
d)
Berpamitan dengan pasien
e)
Membereskan alat dan mengembalikan ke tempat semula
f)
Mencuci tangan
g)
Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
NB : Batasan normal
tanda-tanda vital
v Suhu
1. Hipotermi, bila suhu
tubuh kurang dari 36°C ( suhu tubuh rendah)
2. Normal, bila suhu tubuh
berkisar antara 36 - 37,5°C
3. Febris / pireksia, bila
suhu tubuh antara 37,5 - 40°C ( panas)
4. Hipertermi, bila suhu
tubuh lebih dari 40°C (sangat panas)
v Denyut nadi
1. Denyut nadi normal 60 –
100 x/ menit
2. Nadi lemah (bradikardi)
kurang dari 60 x / menit
3. Nadi cepat (takikardi) lebih dari 100 x / menit
v
Pernapasan
1. Pernafasan normal 16-
24x/menit
2. Pernafasan lambat (bradipnea)
kurang dari 16x/ menit
3. Pernafasan cepat
(takipnea) lebih dari 24x/menit
v Tekanan darah
Kategori
|
Sistolik
(mmHg)
|
Diastolik
(mmHg)
|
Optimal
|
Kurang
dari 120
|
Kurang
dari 80
|
Normal
|
Kurang dari 130
|
Kurang dari 85
|
Normal
atas
|
130 -139
|
85 – 89
|
140 – 159
|
90 – 99
|
|
160 – 179
|
100 – 109
|
|
Lebih dari 180 mmHg
|
Lebih dari 110
mmHg |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar